Kamis, 11 Agustus 2022

 PENANAMAN  ALPOKAT

Buah alpukat menjadi salah satu komoditas yang memiliki pangsa pasar cukup luas dan banyak diminati. Bagi Sebagian orang yang ingin masuk dalam dunia agribisnis, tentu harus mencoba cara menanam alpukat dengan kapasitas lahan besar.

Selain memiliki rasa buah yang khas, alpukat juga memiliki nilai ekonomi yang cukup bagus sebagai salah satu komoditas buah-buahan terbaik. Ingin memulai berbudidaya alpukat dengan mudah dan lebih menghasilkan?

Kita harus memperhatikan kualitas teknis budidayanya, yang paling mudah adalah memaksimalkan kualitas pertumbuhannya. Beberapa faktor penting pada penanaman alpukat dalam jumlah besar antara lain:

  • Kualitas bibit alpukat
  • Kesuburan media tanam
  • Pengendalian hama dan penyakit
  • Pemupukan

Faktor-faktor diatas menjadi salah satu pertimbangan kesuksesan teknis menanam alpukat di kebun atau lahan besar. Berikut penjelasan lengkapnya:


Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat

Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum menanam alpukat adalah mengetahui syarat tumbuh tanaman tersebut. Dengan mengikuti syarat tumbuh tanaman alpukat, dapat dipastikan tanaman alpukat akan tumbuh dengan maksimal.

Berikut adalah syarat tumbuh tanaman alpukat:

A. Jenis dan PH tanah

Tanaman alpukat untuk dapat tumbuh optimal memerlukan tanah yang gembur, tidak mudah tergenang air, subur, dan banyak megandung bahan organik.

Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat adalah jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay loam), dan lempung endapan (alluvial loam). Keasaman (pH) tanah berkisar 5,6 – 6,4. Bila pH di bawah 5,5 maka tanaman akan menderita keracunan karena unsur Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah cukup banyak.

B. Ketinggian Lokasi Budidaya

Pada umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5 – 1500 mdpl.

Tanaman ini akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200 – 1000 mdpl. Untuk tanaman alpukat ras Meksiko dan Guatemala lebih cocok ditanam pada ketinggian 1000 – 2000 mdpl, sedangkan ras Hindia Barat pada ketinggian 5 – 1000 mdpl.

C. Iklim atau Suhu

Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8 – 28,3 oC. Mengingat tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai tinggi, tanaman alpukat dapat mentolerir suhu udara antara 15 – 30 oC.

Kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 40 – 80%. Angin diperlukan tanaman alpukat untuk penyerbukan. Namun demikian angin dengan kecepatan 63, – 73,6 km/jam dapat mematahkan ranting dan percabangan tanaman alpukat yang tergolong lunak, rapuh, dan mudah patah.

D. Jarak Tanam Alpukat

Pada lahan yang telah disiapkan, dibuat lubang tanam dengan ukuran 75x75x75 cm tergantung dari tujuan penanaman, kondisi tanah, dan varietas yang akan ditanam. Untuk tanah yang keras dan kurang subur, ukuran lubang tanam dapat diperbesar lagi. Jarak tanam alpukat yang dianjurkan adalah 9×12 m. Lubang tanam untuk alpukat sebaiknya dipersiapkan 1 – 2 bulan sebelum tanam.

Cara Menanam Alpukat Dari Biji

1. Persiapan Biji atau Benih Alpukat

Varietas unggul yang sering digunakan adalah alpukat varietas Ijo Panjang, Ijo Bundar, Merah Panjang, Merah Bundar, Mega Gegauan, Mega Paninggahan, dan Mega Murapi.



Pemilihan benih alpukat yang akan digunakan harus jelas asal-usulnya agar produksi dan kualitas buah yang dihasilkan bisa maksimal. Berikut tahapannya:

  1. Benih yang akan digunakan untuk bibit batang bawah sebaiknya diambil dari buah yang sudah cukup tua dan masak pohon.
  2. Benih alpukat dipilih yang bernas, padat, dan tidak keriput. Benih dipilih yang berukuran besar (65 – 68 g).
  3. Sebelum benih alpukat ditanam, lakukan proses perendaman benih alpukat terlebih dahulu dengan Pupuk organik cair  spesialis buh buahan sebanyak 30 ml dicampur dengan 1 liter air hangat dan direndam selama 4-5 jam.
  4. Kemudian ditiriskan dan diperas dengan kain basah atau kertas koran. Setelah 2-3 hari benih alpukat akan mulai berkecambah dan siap dipindah pada media semai.

Fungsi Pupuk organik cair  spesialis buah buahan pada proses perendaman adalah untuk mempercepat perkecambahan benih dan menghilangkan penyakit tular benih.

2. Penyemaian Benih Alpukat

Langkah selanjutnya dalam budidaya alpukat yaitu melakukan penyemaian benih alpukat. Penyemaian benih alpukat harus dilakukan di tempat yang aman terhadap gangguan hewan maupun manusia, dekat dengan sumber air, dan letaknya strategis agar mudah pengelolaannya.

Selain itu harus memiliki naungan untuk melindungi bibit dari teriknya sinar matahari langsung dan derasnya air hujan.

A.Bahan Penyemaian Benih Alpukat

Bahan yang harus dipersiapkan sebelum proses penyemaian benih alpukat adalah:

  • Polybag ukuran 15 x 21 cm
  • Campuran tanah + pupuk kandang + pasir/sekam (2:1:1) 

B. Cara Penyemaian Benih Alpukat

Penyemaian benih dalam polybag dilakukan sebagai berikut, yaitu:

  • Bagian pangkal benih yang agak rata diletakkan di sebelah bawah dan bagian ujung benih yang runcing dan telah dipotong 1/3 bagian ujungnya menghadap ke atas.
  • Selanjutnya, benih ini ditempatkan di bawah naungan. Kurang lebih 3 minggu setelah tanam, benih akan mulai berkecambah dan membentuk anak semai.





3. Pengolahan Lahan Tanam Alpukat

Sambil menunggu benih alpukat tumbuh menjadi bibit, kita bisa menyiapkan lahan tanam untuk budidaya alpukat. Tanaman alpukat membutuhkan lahan tanah yang gembur.

  1. Agar tanah gembur, maka lakukanlah proses pengolahan lahan dengan traktor/bajak. Selanjutnya yaitu dengan membuat bedengan dan taburkan pupuk kandang/bokashi/kompos sebanyak 10-20 ton per ha.
  2. Pupuk kandang ini berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah pada lahan yang akan ditanami alpukat. Apabila pH tanah rendah/asam, maka taburkan dolomite/kapur pertanian untuk meningkatkan pH tanah hingga menjadi pH 6 – 7.

4. Langkah-Langkah Pembuatan Lubang Tanam Alpukat

Tanah yang akan digali untuk lubang tanam harus dibersihkan terlebih dahulu dari rumput, batu-batuan dan sampah yang tidak perlu. Langkah-langkah untuk membuat lubang tanam adalah sebagai berikut:


  1. Gali tanah, tanah bagian atas dipisahkan dari tanah bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang yang “matang” atau kompos sebanyak 20 kg per lubang.
  2. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 14 hari sehingga tanah dan lubang galian terkena panas matahari. Jika memungkinkan sebaiknya lubang tanam disemprot dengan fungisida untuk menghindari adanya mikroba yang menyerang perakaran.
  3. Untuk mengatasi kendala tanah asam, maka pada tanah galian dicampur dengan dolomite atau kapur pertanian sebanyak 0,5 – 1 kg per lubang tanam.
  4. Kira-kira 1 minggu sebelum tanam, setiap lubang tanam ditambahkan pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 100 g.

5. Cara Menanam Biji Alpukat

Berikut ini langkah-langkah cara menanam alpukat yang efektif

 yaitu :

  1. Bibit dikeluarkan dari polybag dengan cara dirobek dengan pisau. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar akar tidak rusak.
  2. Bibit ditanam sebatas pangkal batang/leher batang. Usahakan perakaran bibit tidak menggerombol pada satu sisi, diatur agar akar dapat menyebar ke semua arah. Posisi bibit diarahkan tegak lurus agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
  3. Tanah galian dimasukkan ke dalam lubang tanam dan tanah disekitarnya dipadatkan sehingga bibit berdiri kokoh. Selanjutnya bibit disiram agar bibir segera tumbuh. Setiap bibit yang sudah ditanam sebaiknya diberi ajir dan naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun siraman hujan.

6. Cara Pemupukan Alpukat

  1. Agar pertumbuhan alpukat dapat optimal, maka lakukan proses pemupukan pada tanaman alpukat setiap 1 minggu sekali dengan pupuk NPK dan KNO3.
  2. Selain itu semprotkan pupuk yang disemprotkan di daun yaitu dengan Pupuk Organik Cair Spesialis buah buahan  setiap 1 minggu sekali

7. Cara Perawatan Tanaman Alpukat

Berikut adalah cara pemeliharaan dalam budidaya alpukat :

A. Penyulaman

Bibit yang baru ditanam atau yang telah berumur beberapa minggu kemudian mati atau pertumbuhannya kurang baik, sebaiknya segera diganti (disulam) dengan bibit yang baru yang lebih baik agar dapat segera tumbuh dan dapat menyamai pertumbuhan dengan bibit yang telah ditanam sebelumnya.

B. Pemberantasan Gulma

Penyiangan gulma harus dilakukan secara hati-hati agar tidak sampai merusak perakaran tanaman alpukat, karena perakaran alpukat cukup peka terhadap gangguan mekanis. Frekuensi penyiangan tergantung pada banyaknya gulma yang tumbuh di sekeliling tanaman. Pengendalian gulma juga bisa dilakukan menggunakan herbisida selektif.

C. Pengairan

Penyiraman terutama dilakukan pada tanaman muda, karena sistem perakarannya belum cukup mampu menyerap air yang lebih dalam. Penyiraman perlu dilakukan dalam jumlah cukup dan teratur tetapi tidak berlebihan, karena dapat mengakibatkan kematian tanaman.

D. Pemangkasan

Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau ranting-ranting yang mati atau cabang lain yang tidak dikehendaki. Pemangkasan dilakukan secara hati-hati agar luka bekas pemangkasan terhindar dari infeksi penyakit. Pertahankan tinggi tanaman alpukat 4-5 meter dari permukaan tanah dan letak cabang terendah dengan jarak 1 – 1,5 m dari permukaan tanah.

E. Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Alpukat

Selalu lakukan proses pengamatan pada tanaman alpukat untuk mengetahui serangan hama dan penyakit dari awal. Jika serangan hama berada diatas ambang batas ekonomi kendalikan dengan insektisida dan jika ada serangan penyakit kendalikan dengan fungisida ataupun bakterisida.

Tahap Panen Alpukat


  • Pada umumnya buah dapat dipetik setelah berumur 6 – 7 bulan dari saat bunga mekar dan tergantung varietasnya.
  • Buah alpukat yang bagus dengan teknik menanam yang sesuai
  • Buah dipanen pada tingkat kematangan 80 – 85%. Saat dipanen buah harus dipetik/dipotong bersama sedikit tangkai buahnya (3-5 cm) untuk mencegah memar atau luka pada bagian dekat tangkai buah.

Itulah cara menanam alpukat yang baek dan benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Rehabilitasi Hutan dan Lahan untuk Meningkatkan kembali fungsi Hutan dan Lahan Dalam rangka upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan me...