Jumat, 14 Juli 2023

TEKNIK PEMBIBITAN MANGROVE             



Pembuatan Bedeng                                                                                                                 Tahap pertama dalam penanaman mangrove yaitu pembuatan bedeng. Lokasi pembuatan bedeng, dipilih yang berdekatan dengan lokasi penanaman mangrove. Hal ini, bertujuan untuk mempermudah distribusi bibit mangrove pada saat penanaman. Selain itu, harus diperhatikan juga tentang kondisi lingkungan, seperti tipe pasang surut di lokasi bedeng. Informasi mengenai kondisi pasang surut yang tepat sangat dibutuhkan untuk menjaga sirkulasi air dan mengenali pola penggenangan di bedeng. Mengingat pembangunan bedeng sangat tergantung dengan pasang surut, maka suatu lokasi yang tidak memiliki pola sirkulasi pasang surut yang baik, sudah seharusnya tidak dipilih sebagai lokasi peletakan bedeng.

Perlakuan Benih                                                                                                                            Setelah diambil dari sumbernya, buah mangrove kemudian diletakkan di tempat yang terlindung. Buah mangrove bisa diletakkan sementara di bedeng atau di pohon indukannya. Bibit mangrove kemudian diberikan perlakuan sedemikian rupa sehingga pada saat disemaikan bisa mencapai ketahanan hidup yang maksimal. Secara sederhana, buah mangrove yang ditemukan di lapangan biasanya terdiri dari dua tipe, yaitu tipe propagul dan tipe buah bulat. Tipe propagul berbentuk bulat – lonjong – memanjang dan tipe buah bulat berbentuk bulat dengan variasi bulat lancip seperti pada jenis Avicennia spp dan bulat penuh yang terdepat pada Sonnerita spp. Kedua tipe benih mangrove ini mendapatkan perlakuan yang sama setelah dipetik dari lapangan, yaitu direndam kurang lebih dua hari atau menyesuaikan dengan jarak waktu antara pembibitan dan penanaman, sebelum kemudian disemaikan di bedeng.              Setelah diisi lumpur, lipat bagian atas polybag ke bagian luar dengan tujuan pada saat surut dan cuaca kering, Kristal –kristal garam air laut tidak terjebak di dalam polybag yang bisa menghambat pertumbuhan benih                          Selanjutnya, tanam benih mangrove yang telah dipilih dan berkondisi baik ke dalam sedimen dengan kedalaman yang cukup.Setelah itu, masukkan satu per satu polybag yang sudah terisi dengan benih – benih mangrove tersebut ke dalam bedeng. Sebaiknya diusahakan agar satu buah bedeng bisa digunakan untuk satu jenis mangrove saja, agar mempermudah distribusi pada saat pengambilannya di tahap penanaman mangrove.

Pembibitan        




                                                                                                                        Selanjutnya, lumpur yang digunakan pada tahap pembibitan ini, sebaiknyadiambil dari sekitar lokasi penanaman. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan ketahananhidup benih sewaktu pembibitan. Bedeng persemaian yang dipergunakan bisa disesuaikan dengan tiga buah jenisbedeng yang ada diatas.Tahap pembibitan dilakukan setelah tahap perlakuan bibit selesai. Pembibitan dilakukan dengan cara sebagai berikut :               
1. Ambil polybag, lalu isi dengan lumpur yang ada disekitar bedeng. 
2. Isi poly bag dengan sedimen, tetapi jangan terlalu penuh melainkan 3/4 dari isi poly bag 
3. Setelah diisi lumpur, lipat bagian atas polybag ke bagian luar dengan tujuan pada saat surut dan cuaca kering, kristal - kristal garam air laut tidak terjebak di dalam polybag yang bisa menghambat pertumbuhan benih mangrove 
4. Selanjutnya, tanam benih magrove yang telah dipilih dan berkondisi baek ke dalam sedimen dengan kedalaman yang cukup.
5. Jangan lupa untuk menanam benih Ceriops, Sonneratia dan Avicennia ke dalam polybag kecil dan benih Rhizopora dan Bruguiera kedalam polybag yang berukuran besar. 
6. Setelah itu, masukkan satu per satu polybag yang sudah terisi dengan benih-benih mangrove tersebut ke dalam bedeng. Sebaeknya diusahakan agar satu buah bedeng bisa digunakan untuk satu jenis mangrove saja, agar mempermudah distribusi pada saat pengambilannya di tahap penaanaman mangrove

Di Indonesia ada sekitar 75 spesies mangrove. Beberapa jenisnya yang mudah ditemui adalah api-api (Avicennia), pedada (Sonneratia), bakau (Rhizophora) dan tanjang (Bruguiera). Berikut ini adalah langkah melaksanakan pembibitan.


Pengambilan Buah

Gambar 2. Buah Mangrove
Gambar Buah Mangrove

Gambar (a) bakau besar/laki (R. mucronata), (b) tumu/ tanjang/bius (B. gymnorrhiza), (c) bakau kecil/bini (R. apiculata), (d) api-api (Avicennia sp.), (e) pedada (Sonneratia sp.).
Bagian buah atau propagul diambil dari mangrove yang berumur delapan hingga sepuluh tahun. Buah yang baik adalah buah yang bebas dari serangan hama. Ciri-ciri buah api-api yang digunakan, yaitu berwarna putih kekuningan dan kulit buah sedikit mengelupas. api-api (A. alba) berwarna coklat kekuningan. Buah prepat (Sonneratia alba) berwarna hijau tua dan pedada (S. caseolarist) berwarna kekuning-kuningan. Buah disimpan dalam ember berisi air agar terjaga kesegarannya selama 1-2 hari. Serta jauhkan dari terik sinar matahari.

Penanaman Buah

Sebelumnya disiapkan polybag berukuran 15 x 20 cm. Kemudian dimasukkan lumpur sebanyak 2/3 bagian polybag. Pada tiap polybag dimasukkan masing-masing satu benih (buah) mangrove. Lakukan perawatan hingga benih berumur 3-4 bulan.

Banyaknya tanaman mangrove yang mati pada tahap pembibitan baik yang disebabkan oleh faktor alam seperti hama serangga. 

Persentase ketidakberhasilan pembibitan mangrove disebabkan oleh faktor alam seperti hama serangga sangat besar. Hal tersebut disebabkan sulit pencegahan dan penanggulangannya. Karena informasi data mengenai jenis hama serangga pada kawasan pembibitan sangat dibutuhkan untuk menganalisa keberhasilan program pembibitan

SALAM  LESTARI ... !!

  Rehabilitasi Hutan dan Lahan untuk Meningkatkan kembali fungsi Hutan dan Lahan Dalam rangka upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan me...